Kamis, 21 Agustus 2014

Makam Nyi Ageng Serang

prasasti pemugaran Makam Nyi Ageng Serang

Dukuh Beku, satu pedukuhan yang terletak persis di sebelah timur dukuh Gerpule. Kulonprogo memang daerah istimewa yang kaya wisata. Tetangga dukuh Gerpule inipun memiliki satu obyek wisata sejarah yang sudah terkenal di Kulonprogo. Makam Nyi Ageng Serang, nama tempat wisata spiritual dan bersejarah tersebut.
Nyi Ageng Serang merupakan seorang pahlawan nasional dan juga leluhur Ki Hadjar Dewantara. Pada masa hidupnya dia adalah seorang guru spiritual pangeran Diponegoro pada perang Jawa. Nyi Ageng Serang juga memimpin pasukannya sendiri yang disebut sebagai Laskar Gula. Meskipun seorang perempuan dan tidak seterkenal Cuk Nyak Dien atau Ibu Kartini, Nyi Ageng Serang merupakan tokoh penting yang menentukan strategi dan pergerakan pasukan pangeran Diponegoro ketika menghadapi Belanda.  Seperti yang kita pelajari, perang Jawa merupakan perang besar yang memaksa Belanda mengakui semangat perjuangan kaum pribumi. Kongsi dagang Belanda mengalami kerugian besar dikarenakan banyaknya dana yang dikeluarkan untuk menyewa perlengkapan perang menghadapi pasukan Diponegoro.
Pada tahun 1828, dua tahun sebelum perang Jawa berakhir, Nyi Ageng Serang meninggal di bukit Menoreh dan dimakamkan disana. Lebih dari satu abad setelah itu, tahun 1983 makam ini dipugar dengan hiasan berbentuk joglo. Selain malam Nyi Ageng sendiri, di komplek pemakaman ini juga dapat kita temui makam-makam keluarga, anak, suami, dan abdi-abdi pengikut Nyi Ageng Serang.

komplek makam tampak depan
pepohonan hijau menyejukkan samping makam

Letak Makam Nyi Ageng Serang
Makam Nyi Ageng serang merupakan komplek pemakaman yang terletak di perbatasan sebelah Barat antara dukuh Beku dan Gerpule. Secara legal-formal kompleks makam bersejarah ini dirawat di bawah naungan pedukuhan Beku. Makam ini bisa dikatakan merupakan simbol kebanggaan dan penghargaan warga Beku akan warisan sejarahnya.
Pada hari-hari tertentu, terutama tanggal 17 Agustus, hari kemerdekaan Indonesia, warga dari daerah Beku, Gerpule, Kulonprogo, dan ada pula yang berasal dari luar daerah Kulonprogo berkunjung ke makam untuk menghaturkan takdzim. Acara do’a-do’a dan bersih-bersih makam sudah biasa dilakukan oleh warga menjelang hari-hari besar. Kesadaran bersama ini menjadikan kompleks makam Nyi Ageng Serang selalu bersih dan terawat.
Apabila kita berencana hendak berkunjung ke Makam nyi Ageng Serang, jalan yang harus dilalui tidaklah begitu sulit. Dari arah Sleman ataupun Arah Godean-Nanggulan, apabila kita sudah sampai di Jalan Kulonprogo-Magelang/Muntilan, maka kita tinggal lurus saj mengikuti jalur. Ketika sudah masuk wilayah Kecamatan Kalibawang, teoatnya desa Banjarharjo akan kita temukan plang hijau petunjuk jalan yang mengarah ke lokasi makam. Penunjuk jalan ini, apabila kita ikuti akan membawa kita sampai pada jalan perbukitan yang sejuk. Kira-kira sepuluh menit perjalanan terdapat petunjuk jalan lain dan sampailah kita di Kompleks Pemakaman Nyi Ageng Serang.
Apabila ada yang penasaran dan ingin melihat perkembangan ekskavasi Goa Landak, tanyakan saja pada warga sekitar atau bapak Dukuh Beku maupun Gerpule. Dengan senang hati mereka pasti akan mengantarkan kita menuju lokasi penggalian Goa tak jauh dari komplek makam bersejarah ini. 


makam para abdi Nyi Ageng Serang

makam Nyi Ageng Serang

makam keturunan Nyi Ageng Serang
 

1 komentar:

  1. Ini adalah Permaisuri Ingkang Sinuwun Hamengku Buwono II yang pertama. Belanda ingin menguasai Kerajaan Mataram sejak pemberontakan Pangeran Diponegoro, karena itulah Nyi Ageng Serang menolak untuk menetap di Keraton. Nyi Ageng Serang ingin berjuang bersama Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Tekadnya sangat kuat membela Kerajaan Mataram, akhirnya Sinuwun mengijinkan untuk tetap memperjuangkan dalam batas batas tertentu dalam arti Sinuwunlah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pertama. Ketika Pangeran Diponegoro tertangkap Belanda dan diasingkan ke Makasar, Nyi Ageng Serang tetap berjuang bersama Ki Ageng Serang yang menjadi suaminya.

    BalasHapus